Apa saja jenis filter air dan cara kerjanya? Bagaimana a
penyaring air pekerjaan tergantung pada jenisnya dan kontaminan spesifik yang ingin dihilangkan. Jadi apa saja jenis dan prinsip umum filter air:
1. Filter Air Karbon Aktif: Karbon aktif memiliki struktur berpori yang menarik dan menyerap kotoran. Ia bekerja melalui proses yang disebut adsorpsi, di mana kontaminan menempel pada permukaan karbon.
Menghilangkan: Klorin, sedimen, senyawa organik yang mudah menguap (VOC), rasa tidak enak, dan bau.
2.
Sistem Osmosis Balik (RO). : Sistem RO menggunakan membran semipermeabel yang memungkinkan molekul air melewatinya sekaligus menghalangi molekul yang lebih besar dan kontaminan. Tekanan diterapkan untuk memaksa air melewati membran, meninggalkan kotoran.
Menghilangkan: Bakteri, virus, mineral, logam berat, dan padatan terlarut lainnya.
3. Pemurni Air Ultraviolet (UV): Pemurni UV menggunakan sinar ultraviolet untuk merusak DNA mikroorganisme, mencegahnya berkembang biak dan menjadikannya tidak berbahaya.
Menghilangkan: Bakteri, virus, dan mikroorganisme lainnya.
4. Filter Deionisasi: Filter deionisasi menggunakan resin penukar ion untuk menghilangkan ion dari air. Kation dan anion ditukar dengan ion hidrogen dan hidroksida, menghasilkan air murni.
Menghilangkan: kotoran ionik, mineral, dan garam.
5. Sistem Ozonasi: Ozonasi melibatkan penyuntikan ozon (suatu bentuk oksigen) ke dalam air untuk mengoksidasi dan memecah kotoran. Ozon adalah disinfektan yang kuat.
Menghilangkan: Bakteri, virus, dan kontaminan organik.
6. Filter Penukar Ion: Filter penukar ion menggunakan manik-manik resin yang menarik dan menukar ion. Misalnya, ion kalsium dan magnesium ditukar dengan ion natrium.
Menghilangkan: Mineral air sadah (kalsium dan magnesium).
7. Filter Sedimen: Filter sedimen menggunakan bahan berpori untuk menjebak partikel dan sedimen yang lebih besar, mencegahnya mengalir.
Menghilangkan: Pasir, sedimen, karat, dan partikel yang lebih besar.
8. Filter Gravitasi: Filter gravitasi mengandalkan gaya gravitasi untuk memindahkan air melalui sistem penyaringan, seringkali menggunakan filter keramik atau karbon. Gravitasi menarik air melalui media filter, memerangkap kotoran.
Menghapus: Tergantung pada media filter yang digunakan, filter gravitasi dapat menghilangkan berbagai kontaminan.
9. Sistem Distilasi: Distilasi melibatkan pemanasan air untuk menghasilkan uap, yang kemudian didinginkan dan dikondensasi kembali menjadi air cair. Proses ini menghilangkan kotoran yang tidak menguap.
Menghilangkan: Mineral, beberapa kontaminan, dan kotoran.
Efektivitas filter air bergantung pada kontaminan spesifik dalam air dan desain filter. Sistem filtrasi yang berbeda dapat digabungkan untuk pendekatan pengolahan air yang lebih komprehensif, terutama ketika menangani kotoran yang berbeda. Pemeliharaan dan pemantauan kualitas air secara rutin sangat penting untuk memastikan efektivitas berkelanjutan dari sistem penyaringan air Anda.
Apa perlunya menggunakan filter air?
1.
Filter air membantu menghilangkan kotoran dan kontaminan dari air keran, memastikan bahwa air tersebut memenuhi standar kesehatan dan keselamatan untuk dikonsumsi. Kontaminan dapat mencakup bakteri, virus, mineral, bahan kimia, sedimen, dan banyak lagi.
2. Filter air, khususnya filter karbon aktif, dapat meningkatkan rasa dan bau air secara signifikan dengan menghilangkan klorin, senyawa organik yang mudah menguap (VOC), dan zat lain yang mempengaruhi kualitasnya.
3. Menghilangkan mikroorganisme berbahaya, logam berat, dan kontaminan lainnya berkontribusi terhadap kualitas air yang lebih baik secara keseluruhan, mengurangi risiko penyakit yang ditularkan melalui air dan potensi masalah kesehatan yang terkait dengan konsumsi air yang tidak murni.
4. Pelembut air dan filter penukar ion digunakan untuk mengatasi masalah air sadah, yang mengandung kalsium dan magnesium tingkat tinggi. Pelunakan air membantu mencegah penumpukan kerak pada pipa dan peralatan, sehingga memperpanjang masa pakainya.
5. Sistem filtrasi dapat melindungi pipa, pipa, dan peralatan rumah tangga dari kerusakan akibat penumpukan mineral, sedimen, dan kotoran lainnya. Hal ini dapat menghemat biaya perbaikan dan pemeliharaan.
6. Filter air, terutama yang menggunakan karbon aktif atau sistem osmosis balik, dapat menghilangkan timbal dari air secara efektif. Kontaminasi timbal merupakan masalah kesehatan yang serius dan dapat masuk ke pasokan air melalui pipa-pipa tua dan perlengkapan saluran air.